Hukum Mengakikahi Anak yang Sudah Meninggal

 Jumhur atau kebanyakan ulama sepakat bahwa hukum akikah adalah sunah muakkad atau sangat dianjurkan dalam Islam. Akikah dianjurkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas karunia anak yang udah dilahirkan.


Namun kadang waktu anak yang udah dilahirkan berikut berumur panjang agar orang tuanya masih memiliki banyak peluang untuk mengakikahi, namun sebaliknya ada juga yang udah meninggal pada umur dini sebelum akan orang tuanya mengakikahi anak tersebut. Untuk kasus terakhir ini, apakah masih boleh orang tua mengakikahi anak yang udah meninggal?.



Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu mengatakan bahwa ada dua pendapat ulama berkenaan hukum melaksanakan akikah untuk anak yang udah meninggal dan belum dilakukan akikah untuknya. Pertama dan ini yang paling sahih, selamanya disunahkan melaksanakan akikah untuk anak yang udah meninggal. Kedua, akikah hukumnya gugur jika anak udah meninggal agar tidak disunahkan melaksanakan akikah untuknya Buat Yang Belum Aqiqah .


لو مات المولود بعداليوم السابع بعد التمكن من الذبح فوجهان حكاهما الرافعي، اصحهما يستحب ان يعق عنه، والثاني يسقط بالموت


“Jika anak yang udah dilahirkan meninggal sesudah berusia tujuh hari dari kelahiran dan sesudah terdapatnya kapabilitas untuk menyembelih akikah, maka di sini ada dua pendapat sebagaimana disampaikan Imam Rafi’i. Pertama dan ini yang paling sahih, disunahkan untuk mengakakihi anak tersebut. Kedua, akikah gugur bersama meninggalnya anak tersebut.”


Kebanyakan ulama fiqih sepakat bahwa kelahiran anak merupakan karena pelaksanaan akikah, agar walau anak udah meninggal, maka hal itu tidak menggugurkan kesunahan melaksanakan akikah untuknya. Selain itu, saat orang tua melaksanakan akikah untuk anaknya, maka anak berikut mampu menambahkan syafaat kepada orang tuanya nanti di akhirat.


Dalam hadis riwayat Imam Abu Daud dari Samurah bin Judub, dia bicara bahwa Nabi Saw. bersanda;


كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى


“Setiap anak tergadai bersama akikahnya,  pada hari ketujuhnya disembelihkan hewan untuknya, dan dicukur rambutnya dan lantas diberi nama Kurban dan Aqiqah Serta Larangannya .”


Ibnul Qayyim Aljauziyah dalam kitabnya Zadul Ma’ad mengutip perkataan Imam Ahmad bahwa maksud “tergadai” dalam hadis di atas adalah anak tidak mampu menambahkan syafaat kepada orang tuanya. Jika orang tua tidak melaksanakan akikah untuk anaknya, maka anak berikut tidak mampu menambahkan syafaat nanti di akhirat.


Dengan demikian, jika anak udah dilahirkan, maka orang tua disunahkan melaksanakan akikah untuknya, baik anak berikut masih hidup atau udah meninggal. Hal ini agar anak berikut mampu menambahkan syafaat di hadapan Allah nanti di akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panduan Lengkap Cara Mudah Sablon Kaos Manual, Dijamin Berkualitas

Cara Download Youtube dan Tiktok ke MP3 di Smartphone, Dijamin Singkat dan Gak Repot